https://ichef.bbci.co.uk/ace/ws/800/cpsprodpb/0FD4/production/_102025040_4f1bd0ff-857e-4873-ace7-e02dfbafc51b.jpg.webp
Membela Hindia Belanda, Isaac digambarkan cucunya tampil bersemangat dalam laga yang disaksikan sekitar 9.000 orang penonton (menurut catatan resmi FIFA).
Ketika itu tim Hungaria menggunakan seragam serba putih, sementara Isaac dan kawan-kawan menggunakan kaos oranye, celana pendek putih dan kaus kaki biru muda - simbol bendera kerajaan Belanda.
Menghadapi tim sekuat Hungaria, menurut wartawan olah raga Belanda, CJ Goorhoff, yang meliput langsung laga di Stadion Rheims, di babak pertama, Isaac dan kawan-kawan kurang bisa mengembangkan permainan.
Sehingga, "laga berjalan agak timpang," tulisnya yang dikutip situs geschiedenis24.nl.
"Namun di babak kedua," demikian laporan Goorhoff, "permainan tim Hindia Belanda jauh lebih baik. Mereka bermain terbuka dan berani menyerang."
Usai laga, masih menurut Goorhoff, pemain timnas Hungaria sekaligus salah-satu bintangnya, Gyorgy Sarosi (yang mencetak gol dalam laga ini) mengaku "pertandingan melawan Hindia Belanda, agak berat."
"Dia mengaku tidak menyangka mendapat perlawanan dari tim Hindia Belanda. Banyak kejutan," ungkap Goorhof, mengutip keterangan Sarosi.
"Sarosi juga mengakui bahwa sebagian pemain Hindia Belanda tampil menyulitkan mereka."
Kemudian, Sarosi menyebut sejumlah pemain Hindia Belanda yang disebutnya bermain bagus, yaitu Sutan Anwar, Hans Taihuttu, Isaac "Tjaak" Pattiwael, serta Suwarte Soedarmadjie.
"Kemampuan mereka menyundul bola, beberapa kali mementahkan umpan ke Sarosi dan Toldi, dua pemain depan Hungaria," ungkap Goorhoff.
Kiper Hindia Belanda, Mo Heng Tan, yang kelahiran 28 February 1913, menurut Goorhoff, awalnya tampil kurang percaya diri.
"Tapi selanjutnya dia bermain bagus, dan beberapa kali berhasil menyelamatkan gawangnya dari kebobolan."
sumber :bbc.com
0 Comments